Selasa, 25 November 2014

Individu, Keluarga , dan Masyarakat

Diposting oleh Unknown di 08.27 0 komentar
A.   Manusia Sebagai Makhluk Individu
Magsud dari manusia sebagai makhluk individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmani, aspek psikis rohani, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
Pengertian Pertumbuhan

Sebagai manusia tentunya kita pasti mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan disini artinya adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
                     .

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan

1.    Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
2.    Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada      lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3.    Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

B.    KELUARGA
Keluarga adalah sekelompok manusia yang mendiami satu tempat tinggal/ rumah yang pada umumnya berisikan ayah ibu dan anak dan pihak-pihak yang masih berhubungan (kakek / nenek). inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyaraka

Fungsi Keluarga

1.    Fungsi Pengaturan Keturunan
Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya dapat melanjutkan keturunan, dapat mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya
2.  Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat
3. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya. Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi.
 4. Fungsi Pelindung
Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara.
 5. Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan.
 6. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat
   7. Fungsi Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai.

C.MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan hidup, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi dua, yaitu masyarakat sederhana dan masyarakat maju (modern).
Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola   pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
2. Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yangakan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan.
Masyarakat Non Industri Dengan Masyarakat Industri

1.    Masyarakat non industri.
 Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjadi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifag interaksi bercirak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggotadan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh krn itu sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.

2.    Masyarakat Industri 
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).

C.   Hubungan antara Individu, Keluarga & Masyarakat.

Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Allah S.W.T di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. 

Individu dengan keluarga, hubungan ini sangatlah mutlak. Dikarenakan individu terlahir dari keluarga, tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang suatu saat individu ini akan membentuk keluarganya sendiri. Peran individu dalam keluarga merupakan resultan dari relasi biologis, psikologis dan sosial. Relasi khusus ini mencangkup kebudayaan lingkungan keluarga yang dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, dan nilai-nilai agama). 

Individu dengan masyarakat, hubungan ini adalah tahap selanjutnya dari seseorang yang telah mempelajari cara berinteraksi yang telah diajarkan dalam keluarga. Dalam hal ini, individu memasuki suatu ruang lingkup yang sangat luas karena terdapat individu yang berbeda dan berasal dari berbagai daerah/komunitas. Masyarakat itu bersifat makro. Sifat makro diperoleh dari kenyataan, bahwa masyarakat pada hakiaktnya terdiri dari sekian banyak komunias yang berbeda, sekaligus mencakup berbagai macam keluarga, lembaga dan individu – individu.

Terkadang adapula hubungan yang terjadi antara Individu dengan Keluarga atau Masyarakat seperti contoh dibawah ini :

>Bersifat Positif
Individu dengan Keluarga
- Saling menutupi kekurangan antar anggota keluarga
- Saling membantu untuk mempertahankan keharmonisan keluarga
- Saling melindungi dan memberikan kasih sayang ke keluarga
Individu dengan Masyarakat
- Saling gotong royong
- Ikut serta dalam membantu orang yang terkena musibah
- Ikut serta dalam menjaga lingkungan
>Bersifat Negatif
Individu dengan Keluarga
- Memaksakan kehendak/keinginan sendiri
- Melakukan kekerasan dalam keluarga
- Tidak peduli bila ada anggota keluarga minta bantuan
Individu dengan Masyarakat
- Melakukan tindakan kriminal
- Perkelahian antar kelompok
- Tidak mempedulikan kelompok lain dan hanya mementingkan kelompok sendiri untuk keuntungan pribadi.

Sumber :  :


Sabtu, 11 Oktober 2014

Tidak Meratanya Persebaran Penduduk

Diposting oleh Unknown di 03.55 9 komentar
Seperti yang sudah kita semua ketahui bahwa persebaran penduduk di Negara kita ini tidak merata. Tapi apakah kalian tahu, kenapa sih semua itu bisa terjadi? Tentu semuanya punya opini masing masing dong … namun disini saya akan berusaha menjelaskan 3 hal tentang masalah ini yaitu penyebabnya , akibatnya, dan yang pasti solusinya juga.

Langsung saja hal yang pertama yaitu penyebabnya adalah tuntutan ekonomi yang tahun demi tahun semakin meningkat, lapangan pekerjaan yang terbatas di pedesaan, serta penghasilan yang amat sedikit didapatkan ketika bekerja di desa, sehingga menyebabkan  hampir sebagian besar penduduk di pedesan migrasi ke pulau jawa. Loh kenapa ya?
Yang pertama Karena katanya di pulau jawa merupakan pusat pemerintahan
Yang kedua karena di pulau jawa juga merupakan pusat ekonomi dan industri sehingga tersedia banyak lapangan pekerjaan
Yang ketiga sarana transportasi serta komunikasi di pulau ini berjalan lancar
Yang keempat di pualau jawa tersedia berbagai jenis dan jenjang pendidikan
Dan tentunya masih banyak lagi, nah hal-hal itulah yang menyebabkan sebagian besar penduduk di Indonesia memutuskan untuk tinggal di pulau jawa bahkan tidak sedikit yang menetap di pulau ini. Terutama kota Jakarta yaitu ibukota Negara ini.

Hal kedua yaitu akibatnya , banyak sekali akibat yang ditimbulkan dari masalah ini, yaitu
Yang pertama munculnya kawasan-kawasan kumuh di kota yang tidak layak huni, nah biasanya daerah ini dikenal dengan sebutan KUPAT KUMIS (kumuh padat kumuh miskin)
kawasan kumuh padat kumuh miskin
Yang kedua semakin sulitnya saingan pekerjaan yang melahirkan pengamen , pedagang kaki lima dan sebagainya yang tidak jarang mengganggu ketertiban lalu lintas
pedagang kaki lima yang mengganggu ketertiban lalu lintas
Yang ketiga udara segar pun sulit didapatkan, bagaimana tidak? Hampir semua sudut di kota ini dipenuhi dengan asap  rokok, asap pabrik, serta asap kendaraan yang setiap harinya bergelimpangan di udara
Yang keempat macet dimana-mana , bagaimana tidak? Hampir setiap rumah kini sudah memiliki kendaraan bahkan tidak sedikit orang yang memiliki kendaraan lebih dari satu hal ini lah yang menyebabkan macet dimna-mana
macetnya ibu kota
dan akibat yang lain tentu bisa kalian sebut sendiri dong.. dari empat akibat yang saya sebutkan saja sungguh luar biasa bukan ? jika hal ini terus dibiarkan tahun demi tahun kota Jakarta tidak akan lagi memiliki jalan, karna semua lapak nya sudah dipenuhi dengan penduduk. serta tidak menutup kemungkinan kota Jakarta juga dapat menjadi lautan sampah  karena tidak ada lagi lapak untuk membuang sampah karena semua lahanya sudah dijadikan pemukiman.

Kalian tentu tidak mau bukan ? untuk itu yang terakhir saya akan membahas solusinya,yaitu
Yang pertama pemerataan pembangunan, dengan adanya pemerataan pembangunan ini diharapkan agar di setiap daerah khusunya di pedesaan merasakan fasilitas seperti dipulau jawa, serta dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga penduduk pedesaan tidak usah migrasi ke kota.
Yang kedua pemberian penyuluhan kepada masyarakat pedesaan agar tdak ketinggalan dengan penduduk kota sehingga mereka dapat berfikir untuk membuka usaha sendiri dan tidk berpikir untuk tidak migrasi ke kota
Yang ketiga saya berharap pemerintah bisa melakukan tindakan transmigrasi yaitu memindahkan daerah yang padat penduduk kepada daerah yang jarang sekali penduduknya, hal ini diharapkan agar jumlah penduduk tidak meledak pada satu daerah saja.
Demikianlah solusi saya dari masalah ini. Hmm apakah menurut kalian ketiga solusi tersebut sudah cukup? Atau ada yang mau menambahkan? Silahkan komentar postingan ini J tentu saja saya mengharapkan kritik dan saran dari kalian, dan semoga postingan ini bisa bermanfaat . terimakasih J


Sumber :



               


               
 

Your Life Is Your Choose Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review